- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Jika titik – titik air tersebut bertemu dengan udara panas, titik – titik air tersebut menguap dan menghilang, hal ini yang menyebabkan awan selalu berubah – rubah bentuknya.
Klasifikasi Awan
A. Awan Tinggi
Awan tinggi akan terbentuk antara ketinggian 3000m sampai 8000m di daerah kutub, 5000m sampai 12000m di daerah subtropis, dan 6000m sampai 18000m di daerah tropis.
Ada tiga bentuk awan tinggi, yaitu:
- Cirrocomulus (Cc)
- Cirrus (Ci)
- Cirrostratus (Cs)
B. Awan sedang
Awan sedang akan terbentuk antara ketinggian 2000m sampai 8000m tergantung wilayah terbentuknya,
Ada dua bentuk awan sedang, yaitu:
- Altostratus (As)
- Altocumulus (Ac)
C. Awan rendah
Awan rendah akan terbentuk pada ketinggian 2,1 km, ketika awan ini menyentuh permukaan biasanya disebut kabut.
Ada tiga bentuk awan rendah, yaitu:
- Stratocumulus (Sc)
- Nimbostratus (Ns)
- Stratus (st)